HUMOR DALAM PEMBELAJARAN

Bosan adalah penyakit yang amat berbahaya dalam pembelajaran. Orang yang diserang penyakit bosan sebagian besar organ tubuhnya menjadi tidak produktif. Bahkan, otakpun tidak akan mau  diajak kompromi untuk berpikir dan memproses informasi. Begitu bahayanya penyakit bosan ini menyerang siswa di ruang kelas oleh karena itu guru harus mengusir rasa bosan itu dengan pendekatan-pendekatan yang menarik. Strategi humor (joke) bisa menjadi salah satu alternatif menghilangkan penyakit bosan itu.

Rasa humor (sense of humor) dapat diartikan sebagai kecenderungan respons kognitif individu untuk membangkitkan tertawa, senyuman, dan kegembiraan. Para ahli medis dan psikologi sepakat bahwa rasa humor merupakan aset berharga dan amat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan hidup, yang bisa dimiliki oleh setiap individu normal. Secara medis, rasa humor (joke) dapat membantu mengatasi rasa sakit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan dapat memperpanjang usia. Secara sosio-psikologis, rasa humor dapat membantu mengurangi stress dan kecemasan, mempermudah interaksi sosial, dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik di tengah-tengah situasi yang sulit.

Jack Foster seorang pengajar di kuliah-kuliah periklanan di Los Angeles Amerika Serikat dalam bukunya executive creative director mengatakan bahwa:

Bergembiralah karena ide-ide kreatif akan datang dengan sendirinya, keseriusan adalah satu-satunya tempat sembunyi yang dangkal. Ide-ide kreatif saya muncul ketika Suasana dengan teman-teman menyenangkan penuh humor dan dari bermain-main ala bocah”  

Ternyata rasa humor di ruang kelas lebih efektif dalam belajar-mengajar, pengajaran yang diselingi dengan humor (joke)  akan meningkatkan interaksi yang terjadi antara guru dan murid. siswa tampak lebih ceria, tidak tegang, lebih santai dalam belajar dan tentunya rasa bosan itu sudah tidak ada lagi di ruang kelas.

humor adalah jarak terdekat antara dua orang” Victor Borge

Yang menjadi kendala adalah kadang guru enggan untuk melontarkan humor atau joke dalama ruang kelas. Mereka beranggapan kelas bukan untuk tempat bergurau dan joke tak lain adalah gurauan belaka. Benarkah begitu? Jika benar makan jangan salahkan siswa jika mereka tak merasa dekat dengan pelajaran yang disampaikan. Siswa bahkan tak berminat dan memang tak ada sesuatu yang mampu membuat mereka tertarik.

Padahal ada banyak cara untuk memperoleh inspirasi membuat joke, maraknya comica di acara stand up comedy bisa menjadi inspirasi membuat joke. Searching di mesin pencarian video youtube ‘stand up comedy’, maka akan muncul ribuan video lucu yang dapat kita duplikasi dan aplikasikan ketika pembelajaran. Banyak juga gambar atau meme dan komik yang dapat dijadikan konten  joke yang lucu.

Selama memberikan joke ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya joke yang diberikan hendaknya memberikan hikmah, tuntunan atau pelajaran bagi siswa. Sehingga ketika joke digulirkan siswa ikut berfikir tentang suatu hal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Hendaknya joke juga tidak terlalu vulgar. Hal ini perlu diperhatikan karena usia siswa masih muda dan sensitif dengan hal-hal yang sedikit vulgar.

Joke merupakan alat atau sarana untuk menciptakan suasana menyenangkan di dalam kelas. Dalam tataran teknis humor yang berlebihan juga berakibat Guru seperti badut yang hanya pandai melucu, proses belajar menjadi semacam pertunjukan lawak, tidak berisi dan tanpa makna. Oleh karena itu dibutuhkan keterampilan Guru dalam hal membuka pelajaran, memusatkan perhatian (focusing), penguatan verbal dan non verbal, reinforcement , bertanya serta menutup pelajaran bisa saja diselingi dengan humor. Singkatnya peranan dan nilai sebuah Joke tergantung  pada situasi, tujuan, dan pemanfaatan oleh pemakainya, dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) pada dasarnya hanya sebagai pemecah kekakuan, mangatasi kejenuhan, menciptakan motivasi, menciptakan suasana aman dan keakraban. sehingga

Joke yang bermutu tidak sekadar mengajak untuk berhenti hanya pada hal yang lucu dan efek tertawanya., sesudah terbahak-bahak yang menyenangkan dan melegakan, nalar siswa berkembang menuju pemahaman lebih dalam lagi. Humor yang bagus adalah yang mampu membuat orang terpancing untuk tertawa atas materi dan pemaknaan mendalam menyangkut filosofi hidup dan keberagamaan.

Pada akhirnya jika sering tersenyum dan tertawa maka kita akan memiliki lebih banyak energy dan menurut dunia kesehatan ‘hidup’ kita akan lebih lama. So, Cobalah berhumor !

Profil Penulis

Eko Kurniawan P, S.Pd.I - Granada Class Homeroom Teacher
Eko Kurniawan P, S.Pd.I – Granada Class Homeroom Teacher

Eko Kurniawan Prasetio, S.Pd.I yang juga guru kelas VI di SDIT Mentari Indonesia ini lahir 8 Oktober 1991. Pria dengan hobi membaca ini mendapatkan pendidikan di SDN Bahagia 02, SMPN 03 Babelan, SMAN 01 Babelan dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Penulis dapat di sapa melalui email ekokurniawanprasetio8@gmail.com dan blog ekokurniawanprasetio.blogspot.com