Di sebuah sudut desa yang terpencil, terdapat sebuah keluarga yang serba kekurangan. Sebut saja keluarga Pak Sabar. Pak Sabar memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki . Istri Pak Sabar bernama Zulaiha dan anaknya bernama Sabzu. Ayah dan Ibu Sabzu bekerja sebagai buruh tani karena mereka tidak memiliki lahan pertanian. Mereka menjalani hidup tanpa rasa sedih dan menyesal.

Walau dalam hidup serba kekurangan Sabzu tetap bersekolah dengan mengandalkan bantuan dari pemerintah melalui sekolah gratis. Sekarang Sabzu sudah kuliah di universitas Ternama di daerahnya dengan jurusan Teknik Kimia. Sabzu dapat sekolah hingga kuliah karena dia adalah anak yang cerdas dan pintar. Tidak berarti sekolah gratis semua kebutuhan sekolah terpenuhi, Sabzu sepulang Kuliah bekerja sebagai tukang ojek dan menjadi guru Bimbel. Banyak lika – liku yang dihadapi ketika masih kuliah dari kesulitan untuk makan hingga harus berpuasa dan masalah yang lain.

Hari demi hari, minggu demi, bulan demi bulan, tahun demi tahun dilalui akhirnya perjuangan Sabzu membuahkan hasil. Dia terpilih sebagai mahasiswa yang terbaik di Universitasnya.Karena prestasinya Sabzu disekolahkan dan dijamin oleh negara ke luar negeri di Jerman. Disana Sabzu masih biasa menyisihkan uang untuk dikirim ke orangtuanya walaupun tidak dalam jumlah besar . Alangkah bahagianya kedua orangtua Sabzu, keberhasilannya tidak lain karena kesabaran dan doa orangtua sehingga keinginan dan cita-citanya tercapai buah dari kesabarannya.

Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)

Dodi Soleman, S.Pd - Cordova Class Homeroom Teacher
Dodi Soleman, S.Pd – Cordova Class Homeroom Teacher